FOTO : Bupati Sekadau, Aron S.H berpoto bersama dengan para siswa SMP Negeri 1 Belitang Hulu [doni]
Doni – radarkalbar.com
SEKADAU – Bangunan gedung SMP Negeri 1 Belitang Hulu, Kabupaten Sekadau mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk revitalisasi pada tahun anggaran (TA) 2024.
Launching pekerjaan pada bangunan Gedung SMP Negeri 1 Belitang Hulu dilaksanakan Bupati Sekadau, Aron S.H.
Tampak hadir, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sekadau, Frans Dawal, para Kepala SKPD, kontaktor pelaksana, unsur Forkopimcam Belitang Hulu serta sejumlah pihak lainnya.
Bupati Sekadau Aron S.H mengatakan, Pemkab Sekadau konsen dalam pembangunan sekolah-sekolah, termasuk yang akan direvitalisasi SMPN 1 Belitang Hulu, untuk meningkatkan SDM anak-anak daerah.
“Sisa waktu 2 tahun belakangan ini. Saya bersama Pak Wakil Bupati memperbaiki dunia pendidikan yang ada di Kabupaten Sekadau. Itu penting karena sekolah akan melahirkan generasi untuk menjadi pemimpin-pemimpin yang cerdas,” paparnya.
Kedepannya kata Aron, Pemkab Sekadau akan menambah kekurangan guru. Maka akan mengangkat guru melalui P3K.
“Pemkab Sekadau membuka peluang bagi honorer. Dan sebanyak 709 orang itu terima, itu bentuk Pemkab Sekadau membantu penyediaan guru,” terangnya.
Aron berpesan kepada anak-anak jangan sampai putus sekolah, karena masa depan Kabupaten Sekadau bergantung murid didik saat ini.
“Saat ini mulai SD, SMP SMA bahkan perguruan tinggi sudah tersedia dan terjangkau di Sekadau. Kedepannya, saya akan mengubah peraturan bahwa mau masuk SD tidak harus pandai membaca dan berhitung. Karena di TK tempatnya bermain, mengenal lingkungan,” tuturnya.
Kesempatan sama, Kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sekadau Fran Dawal, mengatakan Pemkab Sekadau melaksanakan proyek strategis jenis pendidikan, di SMPN 1 Belitang Hulu akan direhab 6 kelas, juga termasuk laboratorium, TU, dan lainnya.
“Biayanya mencapai Rp. 1.981.000.000 bisa diselesaikan dengan baik, disini sekolah banyak melahirkan pemimpin-pemimpin di Sekadau juga. Pada Indonesia Emas tahun 2045 penuh tantangan, menjadi petaka apalagi anak daerah kita tidak ada pendidikan,” ungkapnya.