Sanggau, radar-kalbar.com- Sedikitnya 210 ekor burung Kacer berhasil diamankan prajurit Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643 Wanara Sakti (Wns) saat diselundupkan dari Malaysia tujuan Indonesia melalui jalur perbatasan di Kabupaten Sanggau, Kalbar.
Komandan Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wns, Mayor Inf Dwi Agung Prihanto mengungkapkan ratusan burung Kacer itu diamankan anggota Pos Pemodis.
” Anggota Pos Pemodis mengamankan burung jenis Kacer. Nah, modusnya burung Kacer ini ditempatkan dalam enam keranjang dan dibawa menggunakan kendaraan roda empat ke Pontianak,” ungkapnya, Jumat (6/9/2019).
Diungkapkan, ratusan ekor Burung Kacer itu masuk lewat jalur tikus yang menghubungkan Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau dengan Tebedu, Malaysia. Pemilik 210 ekor Kacer tersebut yaitu TT, warga Entikong.
“Rencananya Burung Kacer itu akan dibawa ke pengepul di Pontianak. Untuk proses lebih lanjut, kami serahkan Kacer dan pembawanya ke Stasiun Karantina Pertanian Entikong,” tegasnya.
Jumat pagi, ratusan ekor Kacer selundupan itu dilepas-liarkan ke hutan di sekitar PLBN Entikong. Pelepas-liaran Kacer ini dilakukan Stasiun Karantina Pertanian Entikong bersama Satgas Pamtas Yonif Mekanis 643/Wns dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kalbar.
Kacer Pesanan dari Jawa, Diselundupkan Lewat Perbatasan Kalbar
Kepala Stasiun Karantina Pertanian Entikong, Yongki Wahyu Setiawan menyebutkan dalam dua pekan ini penyelundupan Kacer dari Malaysia ke Indonesia melalui jalur perbatasan kembali marak.
“Dalam dua minggu ini kami mendapatkan pelimpahan Kacer selundupan di dua Kabupaten perbatasan lebih kurang seribu ekor. Lima ratusan dari Kabupaten Bengkayang, sisanya dari Kabupaten Sanggau,” jelas Yongki.
Yongki menduga, maraknya penyelundupan Kacer ini disebabkan permintaan dari Pontianak cukup tinggi. Tingginya jumlah permintaan Kacer membuat pelaku memanfaatkan jalur resmi dan tidak resmi di perbatasan untuk memasok satwa piaraan tersebut.
“Permintaan Kacer lagi banyak. Dari info yang kami dapatkan, Kacer-kacer ini muaranya ke Jawa. Jadi pelaku ambil di Malaysia, kemudian dibawa masuk ke Indonesia lewat perbatasan di Bengkayang dan Sanggau, lalu dibawa ke Pontianak. Dari Pontianak dibawa lagi ke Jawa,” ungkapnya.
Ditegaskan, pihaknya akan terus menjalin sinergi untuk memutus rantai penyelundupan Kacer lintas negara dan lintas pulau tersebut.
“Ini untuk mencegah penyebaran hama dan penyakit hewan karantina, baik secara antar pulau ataupun dari luar negeri,” pungkasnya.
Pewarta : tim liputan
Editor : antonius sutarjo