Meriah..!! Gawai Adat Dayak Nosu Minu Podi ke – XX Kabupaten Sanggau Resmi Dibuka

FOTO :Momen berpoto bersama dihadiri Asisten II Setda Provinsi Kalimantan Barat, Ignasisus Ik berpoto bersama para pejabat, tamu undangan serta lainnya unsur lainnya, usai seremoni pembukaan Gawai Dayak Nosu Minu Podi XX Kabupaten tahun 2024 di Rumah Betang Raya Dori Mpulor Sanggau [basilius tera]

Basilius Tera – radarkalbar.com

SANGGAU – Gawai Dayak Nosu Minu Podi ke – XX Kabupaten Tahun 2024 resmi dibuka, pada Minggu (7/7/2024).

Rangkaian agenda tahunan ini, berlangsung di Rumah Betang Raya Dori’ Mpulor Sanggau, 7 – 9 Juli 2024.

Seremoni pembukaan Gawai Dayak Nosu Minu Podi Kabupaten Sanggau ini, dipimpin PJ Gubernur Kalimantan Barat diwakili Asisten II Setda Provinsi Kalimantan Barat Ignasisus Ik.

Hadir saat itu, anggota DPR RI Lasarus, anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat, PJ Bupati Sanggau Suherman, Sekretaris DAD Provinsi Kalbar, Thadeus Yus, Pemuntuh Agung DAD Sanggau, Paolus Hadi, Ketua DAD Sanggau, Yohanes Ontot dan pengurus DAD Sanggau serta kecamatan.

Kemudian, unsur Forkompimda Sanggau, anggota DPRD Sanggau, OPD Sanggau serta sejumlah pihak lainnya.

Asisten II Setda Provinsi Kalimantan Barat, Ignasisus Ik, dalam sambutannya mengatakan pihaknya mengucapkan selamat atas terselenggaranya acara ini khususnya kepada masyarakat suku Dayak Kabupaten Sanggau di Rumah Betang Raya Dori Mpulor Sanggau ini.

“Ini merupakan salah satu budaya dan tradisi yang harus kita jaga dan lestarikan. Momen penting bagi masyarakat suku Dayak Kabupaten Sanggau sebagai rasa syukur atas hasil panen yang diperoleh, serta untuk memohon agar minu podi mau kembali ke lumbung di kampung,” ungkapnya.

Ditambahkan, upacara ini bertujuan untuk memohon berkah dan kesejahteraan, serta untuk menjaga keharmonisan antara manusia dan alam.

“Saya sangat mengapresiasi komitmen masyarakat Suku Dayak Kabupaten Sanggau dalam menjaga dan melestarikan budaya dan tradisinya. Kegiatan ini juga telah menjadi daya tarik wisata bagi Kabupaten Sanggau dan Kalimantan Barat secara keseluruhan. Keindahan budaya dan tradisi Dayak mampu menarik wisatawan dari berbagai daerah, bahkan dari mancanegara,” tuturnya.

“Kami akan terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk menjaga dan melestarikan budaya ini agar tetap lestari dan dapat dinikmati oleh generasi mendatang. Kami juga berkomitmen untuk mendorong berbagai upaya perkembangan wisata di Kalimantan Barat,” terangnya.

” Perkembangan pariwisata tidak lepas dari peran serta pemerintah dan stakeholder terkait dalam mengembangkan infrastruktur pariwisata, meningkatkan aksesibilitas, serta mengoptimalkan promosi pariwisata,” sambungnya.

Ignatius mengimbau kepada semuanya untuk terus menumbuhkan rasa ingin mengetahui tentang nilai dan makna adat tradisi budaya yang ada sebagai bentuk pelestarian adat tradisi budaya, supaya tidak hilang ditelan zaman, dan tetap memperhatikan adat istiadat budaya lokal yang sudah mengalami pergeseran dan perubahan, supaya adat istiadat budaya tidak hilang.

“Mengingat kondisi kebiasaan lingkungan masyarakat dan semakin berubah, selalu memberikan edukasi dan wawasan pentingnya pelestarian terhadap tradisi adat,” terangnya.

Sementara, PJ Bupati Sanggau Suherman mengatakan gawai adat Dayak Nosu Minu podi ini merupakan sebuah tradisi, budaya dan wujud ungkapan masyarakat adat dayak di Kabupaten Sanggau, untuk mengucapkan syukur dan terima kasih kepada Tuhan yang maha esa atas berkat dan rejeki yang didapat atau diterima yang sudah dilakukan sejak dahulu kala oleh nenek moyang.

“Saya juga melihat dalam pelaksanaan gawai adat Dayak ini diikuti oleh seluruh DAD dan perangkat adat Dayak se-kabupaten Sanggau serta melibatkan dan menghadirkan suku dan elemen yang ada di Kabupaten Sanggau, adalah bukti toleransi dan kebersamaan. Semoga ini menjadi momentum yang fundamental bagi seluruh masyarakat untuk terus meningkatkan persatuan dan kesatuan,” katanya.

Kemudian kata Suherman, untuk menggelorakan semangat gotong royong untuk bersama-sama terus membangun Kabupaten Sanggau yang lebih baik dan lebih maju dari waktu ke waktu. Hal ini sesuai dengan tema pelaksanaan gawai yaitu Dayak bersatu, melangkah bersama yang esensinya sangat relevan dan berkaitan erat dengan kemajemukan masyarakat Sanggau.

“Gawai Dayak ini merupakan satu bentuk implementasi dari seven brand image Pemerintah Kabupaten Sanggau yaitu pada nilai Sanggau berbudaya dan beriman,” jelasnya.

Menurut Suherman, Pemkab Sanggau mengucapkan terima kasih kepada panitia penyelenggara dan DAD Kabupaten Sanggau, DAD Kecamatan dan para temenggung adat atas dukungan dan dedikasinya kepada Pemerintah Kabupaten Sanggau melalui pelestarian budaya.

“Dengan memelihara dan melestarikan adat masyarakat dayak melalui gawai Dayak Nosu Minu Podi, sehingga tujuan Pemda untuk menjadikan Sanggau bermartabat dapat terwujud,” jelasnya.

Sementara, Ketua Umum DAD Kabupaten Sanggau Yohanes Ontot mengatakan gawai Dayak Nosu Minu Podi Kabupaten Sanggau ini merupakan sebuah bentuk ucapan syukur atas bagaimana begitu besarnya anugerah tuhan kepada kita semua sebagai mahluk ciptaannya dan sebagai bentuk ucapan atas karunia Tuhan yang sangat melimpah.

“Bentuk itu kita wujudkan dalam bentuk pelaksanaan gawai adat Dayak Nosu Minu Podi XX Kabupaten Sanggau tahun 2024,” ujarnya.

Gawai adat Dayak ini merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh masyarakat adat dayak di Kabupaten Sanggau dan tahun 2024 ini merupakan pelaksanaan ke-XX, yang mengambil tema Dayak bersatu, melangkah bersama dan sebagai ketua dewan adat Dayak Kabupaten Sanggau akan berjalan dengan baik dan sukses sampai akhir pelaksanaannya nanti.

“Kesempatan ini kami ingin menyampaikan besar harapan melalui kegiatan ini masyarakat adat Dayak di Kabupaten Sanggau semakin menyadari makna penting dari keberadaan mereka sebagai masyarakat adat Dayak,” terangnya.

“Saya mengucapkan terima kasih terutama kepada seluruh dewan adat dayak Kecamatan dari 15 Kecamatan di Kabupaten Sanggau yang dengan semangat membara hadir bersama ditempat ini. Besar harapan kami agar kegiatan ini menjadi bagian penting dan catatan sejarah bagi kita semua,” katanya.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Sanggau atas dukungannya kepada DAD Sanggau, buka hanya atas pelaksanaan gawai adat Dayak ini saja. Namun banyak hal yang diberikan demi keberlangsungan adat Dayak di Kabupaten Sanggau.

Disamping itu, ia juga terima kasih juga kepada seluruh pihak, para donatur, panitia kegiatan yang tak kenal lelah mempersiapkan kegiatan ini, dan semoga apa yang direncanakan akan terlaksana dengan baik dan di berkati Tuhan.

Selanjutnya, Ketua panitia, Kubin mengatakan pada gawai ini kegiatan yang dilaksanakan adalah ritual adat Nosu Minu Podi, misa/ibadat berkat benih padi dan alat kerja pertanian.

Lalu, ada perlombaan diantaranya adalah lomba tari kreasi dayak, lomba domamangk domia, lomba abang ayong, lomba menyumpit, lomba lagu daerah, lomba masakan tradisional, lomba menumbuk dan menampik padi, lomba cerita dongeng, lomba pangkak gasing, lomba melukis perisai dan lomba memahat.

Tujuannya adalah agar masyarakat bisa melihat, mempelajari dan menikmati keragaman adat, seni dan budaya masyarakat Dayak dan berpartisipasi melestarikannya sehingga eksis, humanis, dan adaptif.

“Peserta nya adalah DAD Kabupaten Sanggau, DAD seluruh Kecamatan dengan utusan minimal 100 orang, para UMKM dari Kabupaten Sanggau dan luar Kabupaten Sanggau dan para pengunjung,” jelasnya.

Rangkaian kegiatan ini dihadiri ribuan orang terdiri dari tamu undangan, masyarakat adat Dayak yang datang dari berbagai penjuru Kabupaten Sanggau.