Banyak Siswa ‘Terdepak’ Zonasi, Levan : Pemberlakuan PPDB Mesti Ada Solusi

FOTO : Anggota DPRD Sanggau, Julius Levan (Ist)

Editor : Sery Tayan

TAYAN HILIR – radarkalbar. com

PENERIMAAN Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun 2022, mendapatkan keluhan dari para orang tua siswa di Kabupaten Sanggau, diantaranya di Kecamatan Tayan Hilir.

Utamanya dengan sistem zonasi, banyak peserta didik yang tidak bisa tertampung pada sekolah yang diinginkan pada tingkat SMA negeri setempat.

Anggota DPRD Sanggau, Julius mengatakan pihaknya banyak mendapatkan pengaduan atau keluhan dari para orang tua yang anaknya lulusan SMP Sederajat, yang belum bisa tertampung ke SMA, karena terkendala dengan adanya penerapan sistem zonasi.

“Banyak sekali kita mendapatkan pengaduan dan keluhan dari para orang tu siswa-siswi tamatan SMP sederajat, yang tidak bisa masuk ke SMA Negeri di Kecamatan Tayan Hilir dan beberapa wilayah lainnya. Tentu ini menjadi perhatian pemerintah kedepannya,” ungkap pria yang akrab disapa Levan ini.

Menurut Levan, PPDB dengan sistem zonasi ini menimbulkan banyak warga tempatan yang gagal masuk SMA Negeri di wilayahnya.

“Kendalanya itu masyarakat susah mau masuk ke SMA/SMK karena kesulitan mencari zonasinya. Kadang-kadang (zonasi) tidak tepat, mau masuk sekolah yang ini terlalu jauh, mau masuk sekolah yang dekat rumah tidak bisa masuk. Jadi solusinya mesti dipikirkan oleh pemerintah, ” cecarnya.

Politisi PDI Perjuangan ini menilai, penerapan sistem zonasi ini selayaknya harus diimbangi pemerataan sekolah memadai. Sehingga permasalahan PPDB ini tidak muncul setiap kali tahun ajaran baru.

” PPDB ini mesti diimbangi dengan pembangunan ruang kelas baru atau sekolah baru tingkat atas lagi. Jika tidak demikian, maka tiap tahun akan terulang kejadian serupa seperti saat ini,” tukasnya.

Dijelaskan, pendidikan merupakan salah satu acuan dari Indek pembangunan manusia (IPM) pada suatu wilayah. Jadi, jika tiap tahun banyak angka usia sekolah yang tak meneruskan pendidikannya. Jelas memberikan efek terhadap IPM Kabupaten Sanggau kedepannya.

“Jadi dampaknya yang perlu dikurangi, bagaimana siswa tamatan SMP ini bisa tertampung sekolah lanjutan atas negeri yang diinginkan mereka. Nah, jika hal ini tak tertanggulangi, jelas akan berdampak dengan IPM Kabupaten Sanggau kedepan. Sebab, akan banyak siswa tamatan SMP sederajat tak meneruskan pendidikan mereka, ” pungkasnya.

Pewarta : Tim redaksi