Dirut Bank Kalbar Rokidi Mendadak Mengundurkan Diri, Benarkah Murni Alasan Kesehatan?

FOTO : Rokidi [ ist ]Dirut Bank Kalbar Rokidi Mendadak Mengundurkan Diri, Alasan Kesehatan

redaksi – radarkalbar.com

PONTIANAK – Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi, secara mengejutkan mengundurkan diri dari jabatannya terhitung sejak 30 Maret 2025, sehari sebelum Hari Raya Idul Fitri 1446 hijriyah.

Informasi yang dihimpun radarkalbar.com menyebutkan, kabar ini mencuat setelah tersebarnya foto surat pengunduran diri yang beredar luas melalui pesan whatsApp di kalangan pegawai aktif dan pensiunan Bank Kalbar.

Surat permohonan pengunduran diri bertanggal 29 Maret 2025 tersebut ditujukan kepada para pemegang saham Bank Kalbar, termasuk Gubernur Kalimantan Barat serta para Bupati dan Wali Kota se Bumi Khatulistiwa (julukan Kalbar).

Dalam surat tersebut, Rokidi mengungkapkan alasan pengunduran dirinya karena alasan kesehatan dirinya.

Ia menyebut tengah berjuang melawan kanker usus besar stadium 3B, berdasarkan hasil diagnosa dari Rumah Sakit (RS) Siloam, yang mengharuskannya menjalani masa pemulihan tanpa stres maupun tekanan pekerjaan.

Rokidi, yang telah mengabdi di Bank Kalbar selama 34 tahun, menjabat sebagai Direktur Utama sejak 12 November 2021 dan sempat terpilih kembali untuk periode kedua hingga tahun 2028.

Tersirat dalam suratnya, Rokidi menegaskan keputusan pengunduran diri dibuat secara sadar, tanpa tekanan dari pihak manapun, serta menyatakan kesediaannya untuk tetap berkoordinasi selama masa transisi kepemimpinan.

Surat tersebut juga ditembuskan kepada Dewan Komisaris Bank Kalbar.

Pengunduran diri Rokidi sontak mengundang perhatian publik. Pasalnya, keputusan ini datang di tengah sorotan tajam terhadap berbagai permasalahan internal Bank Kalbar, termasuk kasus dugaan korupsi pengadaan lahan yang menyeret tiga mantan petinggi bank tersebut, yang hingga kini masih berstatus buron oleh Kejaksaan Tinggi Kalbar.

Tak hanya itu, kredibilitas dan sistem keamanan Bank Kalbar juga tengah menjadi sorotan akibat serangkaian kasus pembobolan dana nasabah.

Berdasarkan laporan yang diterima, sedikitnya empat kantor cabang Bank Kalbar dilaporkan mengalami kebobolan dana, dengan total kerugian yang ditaksir mencapai Rp 27,3 miliar. Dugaan sementara, kasus ini melibatkan oknum dari internal bank.

Pengunduran diri Rokidi kini meninggalkan pertanyaan besar di kalangan masyarakat dan pemangku kepentingan, apakah keputusan ini murni karena alasan kesehatan, atau terkait dengan krisis kepercayaan dan tekanan atas berbagai kasus yang membelit bank milik pemerintah daerah ini?

Kini, tongkat kepemimpinan Bank Kalbar diserahkan kepada Gubernur Kalbar selaku pemegang saham pengendali untuk menentukan langkah dan kepemimpinan selanjutnya demi menjaga stabilitas dan kepercayaan masyarakat terhadap bank kebanggaan Kalimantan Barat tersebut. [ red ]

Share This Article
Exit mobile version