Jalan Siduk – Sungai Belit – Nanga Tayap Rusak Parah, Postingan Potonya Ramaikan Jagat Medsos

Kayong Utara, radar-kalbar.com- Kerusakan ruas jalan lintas Sukadana-Ketapang meramaikan jagat dunia maya belakangan ini.

Postingan yang menjadi pembahasan itu, tepatnya berada di Dusun Siduk, Desa Simpang 3 dan Dusun Sungai Belit Desa Sejahtera,Kabupaten Kayong Utara. Sehingga viral di jagat media sosial setelah Akun Facebook atas nama ‘ Kharis Masdhuki ‘ memposting fakta fenomena sosial masyarakat di jalan tersebut.

Sebelumnya akun ini juga pernah memposting kondisi Jalan Siduk – Nanga Tayap, nyentrik : karena menampilkan foto 2 orang warga sedang duduk bersantai ria di tengah kubangan lumpur di ruas jalan. Jumat (7/2/2020).

Postingan serupa juga di posting akun lain yang memposting link berita salah satu media online lokal tentang kondisi jalan ini, dalam postingannya akun tersebut menuliskan caption ‘ Sail Karimate Tinggal Cerite, Tak Ade Perubahan Yang Signifikan ‘ diikuti judul berita yang di muat berjudul ‘ Jalan Provinsi Sukadana – Siduk Semakin Rusak ‘.

Pada era digital sekarang ini, medsos lah salah satu cara ampuh yang menjadi jembatan aspirasi setiap individu masyarakat meluapkan perasaannya terhadap fenomena sosial yang terjadi di sekitar di ruang publik, dengan harapan kendala-kendala sosialnya di lihat dan di dengar para pemangku kebijakan. Istilahnya, setiap warga adalah pewarta pada media-media sosialnya sendiri.

Peran inilah yang dimainkan akun ini. Di hubungi via telpon, Akun Facebook ‘ Kharis Masdhuki ‘ membenarkan postingannya tersebut, dia merupakan warga setempat pengguna jalan. Dan Ia mengatakan postinganya sebagai wujud keprihatinannya sebagai warga pengguna jalan yang harus berjuang ketika berkendara di area itu terutama ketika melihat para pelajar.

” Ya, itu postingan saya sebagai wujud keprihatinan saya sebagai warga, terutama liat anak sekolah,” tegasnya.

Selain itu, seorang pelajar pada salah satu SMA di Sukadana yang setiap hari melintasi jalan tersebut, Ulsa mengatakan ia dan pelajar lainnya sering terlambat datang kesekolah akibat kemacetan yang terjadi ketika kendaraan ada yang amblas.

” Akibat jalan rusak, kami jadi sering terlambat datang kesekolah, apalagi kalau ada truk yang amblas jadi ngantri lewatnya, Jarak tempuh 5 -7 KM tersebut bisa sampai 25 menit kami lalui untuk sampai ke sekolah,” tuturnya.

Jalan Siduk harus diutamakan perbaikannya karena sebagain besar sudah rusak parah. Selain itu agar aktifitas sekolahnya menjadi lancar.

” Menurut saya, pihak berwenang harus memperhatikan jalan raya kami, apalagi kami adalah anak sekolah susah sekali bagi kami untuk sekolah dengan tepat waktu,” pintanya.

Senada disampaikan, Egi, juga mengatakan kondisi jalan yang rusak sangat menggangu aktifitas sekolahnya. Terutama banyak memakan waktu ketika ia ingin pulang dan pergi ke sekolah.

” Ya sangat menggangu aktifitas lah pak, jadi banyak memakan waktu untuk kesekolah karena jalan rusak, apalagi selepas hujan, jalannya tergenang air dan licin penuh lumpur. Sampai-sampai saya pernah liat orang tua kecelakaan akibat jalan berlubang yang sulit di lalui, belum lagi mobil-mobil yang rusak dan amblas, yang akhir-akhir ini sering terjadi,” jelasnya.

Egi berharap jalan agar segera di perbaiki agar aktifitas masyarakat menjadi lancar dan para pelajar tidak sering terlambat lagi datang ke sekolah.

” Mudah-mudahan segera diperbaiki pak, agar semua lancar, mobil tidak amblas lagi dan kamipun dak terlambat datang kesekolah,” pintanya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pewarta : Beben

Editor     : Azmi