Emak-emak Susah Cari Elpiji 3 Kilogram, Eko Minta Instansi Terkait Turun Tangan

Sanggau (radar-kalbar.com) – Beberapa waktu belakangan ini, warga pada berbagai wilayah di Kabupaten Sanggau mengalami kesulitan untuk mendapatkan elpiji 3 kilogram.

Kondisi ini, jelas sangat menyulitkan masyarakat rumah tangga dan usaha mikro. Pasalnya, untuk mendapatkan elpiji ini, mereka harus mengantri di beberapa pangkalan.

Atas kondisi ini, instansi terkait diminta untuk segera merespon atau terjun ke lapangan, agar akar permasalahannya segera diketahui.

Mencermati kondisi ini, Ketua Komisi A DPRD Sanggau Eko Sisturisno Kita sangat menyayangkan kondisi demikian masih saja terjadi. Terkait dengan susahnya warga untuk mendapatkann gas elpiji 3 kilogram yang peruntukkan untuk warga kurang mampu ini. “Kondisi ini, jelas sangat kita sayangkan. Semestinya elpiji ini ketersediaannya terjamin bagi masyarakat kurang mampu dan usaha mikro. Nah, instansi terkait harus cepat merespon kondisi ini, guna untuk mengecek bagaimana tata kelolanya. Sehingga cepat teratasi dan persoalnya dapat diketahui,” ungkap politisi partai Nasdem ini, Jumat (5/9).

Menurut pria yang terbilang cukup vokal ini, kondisi tersebut sering terjadi, bukan hanya di daerah kota.Namun, pada wilayah-wilayah juga sering terjadi kelangkaan ini. “Saya pikir kalau hanya dijual untuk pemakaian rumah tangga tak mugkin hal ini bisa terjadi. Bahkan ini di kota-kota warga sampai sulit mendapatkan elpiji ini. Jelas perlu menjadi perhatian kondisi ini,” ungkap caleg dapil Tayan Hilir, Toba dan Meliau ini.

Untuk itu tegas Eko, kondisi susahnya warga mendapatkan elpiji 3 kilogram ini mesti ditelusuri. Ada dimana terkendalanya,apakah pasokan dari Pertamina memang ada pengurangan terkait kuota atau penyaluran tingkat bawah yang ada persoalan. “Ini hendaknya menjadi perhatian kita bersama. Utamanya instansi terkait terlebih dahulu yang harus melaksanakan penelusuran. Dimana persoalannya dan bagaimana solusi, sehingga masyarakat sebagai penerima manfaat bisa mendapatkan hak mereka, tanpa harus kesulitan lagi,” pungkasnya.

 

Pewarta  : Jonathan K

Editor    : Sery Tayan