PLN Sekadau Disorot, DPRD : Pemadaman Listrik Sabtu Seolah Jadi “Tradisi”, Konsumen Dirugikan…!

FOTO : Paulus Subarno [ ist ].

Doni – radarkalbar.com

SEKADAU – Pelayanan listrik di Kabupaten Sekadau, khususnya di Kecamatan Sekadau Hilir, kembali menuai sorotan.

Anggota DPRD Kabupaten Sekadau dari Komisi I, Paulus Subarno, melontarkan kritik tajam terhadap PLN yang dinilai tidak konsisten dalam menyediakan pasokan listrik bagi masyarakat.

Menurut Subarno, pemadaman listrik yang kerap terjadi setiap hari Sabtu seperti menjadi “ritual mingguan” yang sangat meresahkan.

“Ini bukan lagi kejadian satu dua kali. Setiap Sabtu seperti sudah bisa dipastikan akan terjadi pemadaman total. Kadang bukan cuma sebentar, bisa seharian,” ujar legislator dari Partai Hanura ini, pada Sabtu (5/7/2025).

Ia menegaskan pemadaman yang berlangsung lama bukan hanya berdampak pada kenyamanan, tetapi juga memukul roda ekonomi masyarakat kecil.

“Coba bayangkan, bagaimana nasib pelaku usaha rumahan seperti warung kopi, laundry, dan lain-lain? Mereka hanya bisa menunggu listrik hidup kembali untuk bisa bekerja,” tegasnya.

Subarno juga menyoroti kurangnya transparansi dan tanggung jawab dari PLN kepada konsumen.

Menurutnya, sekalipun alasannya untuk perawatan, bukan berarti harus memadamkan listrik secara total dan berjam-jam tanpa pemberitahuan yang layak.

“Kalau memang alasan perawatan, apakah harus mati total seharian? Tidak masuk akal. Ini menunjukkan bahwa hak-hak konsumen diabaikan. Sudah melanggar Undang-undang Perlindungan Konsumen,” tegasnya dengan nada kecewa.

Subarno menilai PLN seolah tidak memahami betapa ketergantungan masyarakat terhadap listrik begitu besar dalam kehidupan sehari-hari.

“Masak nasi pakai listrik, cuci pakaian pakai listrik, kerja pakai wifi, bahkan berdoa di gereja pun pakai listrik. Apakah itu tidak merugikan konsumen?” sindirnya tajam.

Ia mendesak agar pihak PLN segera mengevaluasi pola pelayanan dan mencari solusi konkret, bukan sekadar menormalisasi pemadaman rutin tanpa kejelasan.

“Ini persoalan pelayanan publik, bukan urusan teknis semata. PLN harus ingat, masyarakat adalah pelanggan, bukan sekadar penerima nasib,” pungkasnya. [red ]

 

 

 

 

 

Editor/publisher : Herman M

Share This Article
Exit mobile version