Kopbun Piansak Mandiri Gelar RAT TA 2023

FOTO : pelaksanaan RAT Kopbun Piansak Mandiri tahun buku 2023 [doni]

SEKADAU – radarkalbar.com

KOPERASI Perkebunan (Kopbun) Piansak Mandiri Tahun Buku 2023, berlangsung di Langkau Penogok Rimba Engkulong, Desa Setawar, Sekadau Hulu, Jumat (5/4/2024].

RAT yang dilaksanakan ini, merupakan yang ketiga. Dalam RAT tersebut membahas persoalan hubungan dengan PT. Ahro Andalan (PT AAN) dan juga menginginkan perhatian dari Pemkab Sekadau, serta merancang program untuk tahun depan.

Koperasi tersebut sangat maju. Meskipun baru 3 tahun dibentuk, itu juga berkat bimbingan Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) dan dibina oleh PT. AAN.

Hadir saat itu, anggota DPRD kabupaten Sekadau terpilih, Selpanus Usel, Bhabinkamtibmas dan Babinsa Desa Setawar, BUMDES Setawar.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Sekadau, Emanuel mengapresiasi koperasi ini sudah 3 tahun melaksanakan RAT, cukup sehat dan sudah sehat. Dan juga sudah memenuhi persyaratan, manajemen berkoperasi pun sudah demokratis, transparan dan akuntabel.

Hendaknya agar meningkatkan keadaan ekonomi rumah tangga, kesejahteraan anggota karena koperasi maupun credit union di Sekadau perkembangan cukup pesat. Sebanyak 197 pada tahun 2022, tahun 2023 sebanyak 203, dan tahun ini bertambah 2, jadi ada 205 koperasi.

“Koperasi ini sudah seraras dengan visi misi Pemkab Sekadau, yakni maju, sejahtera dan bermartabat dan program unggulan IP3K,” terangnya.

Untuk di Kabupaten Sekadau sudah 4 ribu lebih pelaku usaha, perekonomian meningkat 17,10 persen, ini berdasarkan jumlah anggota koperasi yaitu sebanyak 77.468.

Sementara, Kades Setawar Nasarius mengatakan tema koperasi tersebut “kami petani, kami penjaga hutan menuju sawit yang berkelanjutan”,

“Sebanyak 41 anggota petani saat ini yang menghasilkan dari 58 anggota seluruh. Mengapa RAT diadakan disini karena kami mengajak bapak/ibu bersama-sama menyaksikan hutan,” kata Nasarius.

Untuk tahun 2024 ini, telah mencapai 443 ton hasil kelapa sawit, dari lahan seluas 121 hektar lebih.

“Namun lahan masih berstatus SKT, kedepannya harus menuju sertifikasi,” ucap Nasar.

Hasil buah Kopbun Piansak Mandiri juga langsung ada akses/koneksi ke PT, melalui DO, SPK yang telah berjalan satu tahun lebih. Dan juga bekerja sama dengan KK Agro untuk memperoleh pupuk dengan sistem kredit, melalui jaminan pihak perusahaan. Segala kebutuhan racun hama dibantu BUMDES.

” Kedepan lebih banyak pemdes memberikan modal kepada BUMDES,” timpalnya.

Untuk lahan sudah didaftarkan ke STB untuk menuju ISPO dan RSPO.

” Itu cita-cita kami,” imbuhnya.

Selain itu kata Nasar, anggota perlu mendaftar BPJS, mudahan ada program masuk dan diprioritaskan kepada yang membutuhkan.

“Petani juga meminta bukan hanya dari lahan sawit sendiri. Namun yang belum ditanam sawit. Ini karena jika masyarakat mau menanam, masih ragu karena masuk HGU perusahaan,” paparnya.

Selanjutnya, Ketua SPKS Sekadau, Sudarno mengatakan, SPKS sudah banyak membentuk koperasi. Dan
terakhir membentuk CU Lawang Kuari. Tujuanya, untuk membantu petani, juga saat ini telah bekerja dengan produsen pupuk dari Yogja.

“Harapan kami membantu koperasi-koperasi untuk mendapatkan sertifikasi ISPO maupun RSPO,” kata Sudarno

Kemudian, Ketua Manajemen PT Agro Andalan, Henry bagian STP, menyampaikan secara bisnis, hasil panen kurang membanggakan, karena per hektar hanya 6,3 ton saja.

CSR, Winesis menambahkan terkait pemberdayaan, koperasi ini mitra kita, kami siap membantu dari segi agronomi, baik pupuk atau racun hama.

“Figur tanaman dan penyakit di tanaman bisa menyebabkan buah kurangnya pokok berhasil berbuah,” jelasnya.

Kelompok tani juga menyoalkan tangkos diberikan perusahaan untuk meningkatkan produksi hasilnya cukup bagus. Karena mereka merasa berat untuk membeli pupuk, pihak perusahaan tidak ada masalah jika tangkos dialihkan ke kelompok tani.

Untuk mendukung upaya masyarakat keluar dari HGU, sekarang mengambang tidak ada kejelasan, secara prioritas dibuat rekomendasi segera dilakukan pemisahan.

Hendaknya ada komitmen untuk mendukung pihak Kopbun melakukan sertifikasi, ada beberapa luasan hektar yang masuk HGU.

“Nanti akan dikeluarkan, 80 persen dalam HGU,” cetusnya. [doni]