Jalan Bodok – Meliau Dianggarkan Segini, Rodi : Kontraktor Mesti Kerja Benar

POTO : Rodi Sosianto (Ist)

PONTIANAK – radarkalbar.com

GUBERNUR Kalimantan Barat, Sutarmidji mengungkapkan sejumlah paket proyek ruas jalan pada berbagai wilayah Bumi Khatulistiwa (julukan Kalbar) tahun anggaran (TA) 2023 telah selesai proses tender.

Artinya, pengerjaan pada sejumlah paket jalan tersebut segera dilaksanakan pengerjaannya.

“Alhamdulillah sdh selesai tender utk pengerjaan jalan
1. Tumbang Titi – Tanjung senilai 28,9 M
2.Sungai Kakap 49 M
3. Bodok – Meliau sebesar 23,69 M
4.Tanjung Marau – Air Upas 50,5 M
4. Sekadau – Rawak 19,9 M
5. Marau – Manismata 29,5 M
6. Jembatan Marsedan KH 19,9 M
Saya harap kontraktor segera kerja dgn kwalitas yg baik. Masy. harap bersabar. Masih ada yg blm selesai tender,” tulis Gubernur Kalbar Sutarmidji dalam akun resmi media sosial facebook (fb) nya bernama Bang Midji.

Unggahan Gubernur Kalbar, Sutarmidji terbilang sangat menarik perhatian netizen dan mendapatkan komentar beragam.

Kemudian, hingga pada Minggu (5/2/2023) pukul 14.34 WIB mendapatkan 965 komentar dan 169 kali dibagikan.

Harapan warga

Dalam unggahan Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menyertakan tulisan ada paket pengerjaan ruas jalan Bodok – Meliau dengan pagu usai tender sebesar Rp 23,69 milyar.

Mendapati hal itu, salah seorang tokoh pemuda Kecamatan Meliau, Rodi Sosianto memberikan apresiasi kepada Pemprov Kalimantan, DPRD Provinsi Kalbar dan unsur lainnya, sehingga ada peng-elokasian dana yang cukup banyak untuk peningkatan ruas jalan Bodok – Meliau.

Sebab kata Rodi, sejak beberapa waktu belakangan ini, masyarakat di Kecamatan Meliau arus transportasinya agak terhambat, jika ingin melintasi di jalan Bodok – Meliau kondisinya tidak begitu baik. Bahkan, parahnya lagi jika akan melintas di ruas jalan Meliau – Tayan status kabupaten yang mengalami kerusakan pula.

“Kita sangat berterima kasih kepada Pemprov Kalbar, DPRD Kalbar serta pihak lainnya yang telah berusaha, sehingga ada realisasi anggaran untuk peningkatan ruas jalan Bodok – Meliau tahun 2023 ini. Selama ini susah kami mau keluar, lewat jalan Bodok – Meliau jalannya juga masih rusak. Nah, parahnya lagi kalau melintas di jalan Meliau – Tayan jalan katanya status kabupaten lebih rusak lagi,” ucapnya.

Namun kata Rodi yang tak kalah pentingnya, instansi terkait dan konsultan pengawas hendaknya melaksanakan pengawasan tegas terhadap pengerjaan jalan itu nantinya. Dan hendaknya, paham kondisi lapangan, titik-titik mana saja yang mesti didahulukan pengerjaannya, karena kondisi ruas jalan tersebut mengalami kerusakan cukup parah.

“Harapan kami selaku masyarakat, instansi terkait dan konsultan pengawas mesti benar dan serius dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya. Dan secara maksimal memperhatikan item-item yang dikerjakan pelaksana saat pengerjaan nantinya. Nah, untuk itu petugas lapangan dari instansi dan konsultan pengawas, mesti tahu juga kondisi lapangan, mana-mana titik yang mesti didahulukan dan penanganannya seperti apa,” pintanya.

Menurut Rodi, kucuran dana sebesar Rp 23,69 milyar tersebut terbilang besar. Untuk itu, hendaknya kontraktor pelaksana tidak asal-asalan dalam melaksanakan pengerjaan. Sebab, ruas jalan tersebut merupakan urat nadi bagi warga setempat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, dimana dominan merupakan petani kelapa sawit.

“Kalo ruas jalan tersebut dikerjakan asal-asalan. Tanpa adanya pengawasan tentu yang rugi masyarakat setempat selaku penerima manfaat. Tau-tau belum lama dikerjakan, kemudian rusak lagi. Tahu sendiri lah ruas jalan ini merupakan jalur utama untuk warga menjual hasil kebun mereka ke pabrik,” tuturnya.

Ia berkeyakinan Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji yang dikenal tegas akan memerintahkan instansi terkait untuk mengawasi pekerjaan proyek peningkatan jalan tersebut secara optimal.

Pewarta/editor : Sery Tayan