FOTO : Alat berat sedang melaksanakan menumbangkan pohon kelapa sawit yang akan dilaksanakan peremajaan (Ist)
SEKADAU – radarkalbar.com
KOPERASI Unit Desa (KUD) Sido Makmur Engkersik, Sekadau Hilir melaksanakan peremajaan kelapa sawit milik anggotanya.
Sebelum melaksanakan pekerjaan peremajaan ini, terlebih dahulu dilakukan ngudas (ritual adat mengupas atau mengeruk tanah). Kegiatan ini dilaksanakan di hamparan 12, Sabtu (04/06/2022).
Hadir saat itu, perwakilan dari Socufindo, sejumlah petani, serta pengurus KUD Sido Makmur serta para tokoh masyarakat.
Perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan, Perkebunan, Pertanian, Peternakan kabupaten Sekadau Rimus mengatakan, civing adalah sebuah langkah awal untuk peremajaan tanaman kelapa sawit.
Civing kata dia, adalah keinginan dari petani itu sendiri, maka dari itu dukungan dari masyarakat sangat di butuhkan agar pelaksanaannya bisa berjalan dengan lancar.
“Mari dukung kegiatan Civing agar berjalan dengan baik dan lancar, saya minta jangan sampai ada pihak yang menganggu kegiatan tersebut, karena kegiatan tersebut mengunakan dana pemerintah,” ajaknya.
Ditegaskan, apabila ada yang coba-coba yang menganggu kegiatan civing, maka konsekwensinya akan berhadapan dengan aparat hukum.
Menurut dia, kegiatan peremajaan itu menggunakan teknik baru, yakni batang yang sudah di tumbang dipotong. Tujuannya agar hama kumbang tidak bisa berkembang biak, dan tidak memakan bibit kelapa sawit yang baru di tanam.
Sementara, Ketua KUD Sido Makmur Bernadus Mohtar mengatakan sebelum melakukan kegiatan yang sifatnya mengunakan alat berat, sesuai adat istiadat atau kerarifan lokal.
Ditambahkan, saat ini kata melaksanakan pengamanan mulai dari hamparan 10 dan 12, agar kegiatan ini berjalan dengan lancar.
“Kita minta pengurus hamparan harus mengecek dan mengarahkan operator alat berat, tujuan tentu agar tidak terjadi kesalahan. Saya minta pengurus hamparan harus hadir ketika kegiatan di hamparan, tujuannya tentu agar operator alat berat ada yang mengarahkan, supaya tidak terjadi kesalahan,” paparnya.
Ia menyebutkan, kegiatan ini menggunakan dana dari pemerintah, maka berhati-hati dalam semua tindak tanduk di lapangan agar kegiatan ini bisa berjalan lancar.
Untuk tahun ini sambung dia, kita mulai dari hamparan.10q.dan 12, tahun depan semua petani yang masuk dalam binaan Koperasi Sido Makmur harus sudah di Civing, sebab umur tanaman sudah melewati batas sehingga harus di Indonesia.
Kepala Dusun Engkersik II menjelaskan kegiatan Ngudas adalah ritual adat untuk memberikan tahu pada penguasa alam, bahwa dalam melaksanakan kegiatan mengunakan alat berat.
“Ngudas sebagai bentuk permisi kepada pemilik alam semesta, jangan agar para pekerja tidak di ganggu oleh roh-roh halus,”katanya.
Pewarta/Editor : Sutar