Jika Setan Dibelenggu Kenapa Masih Ada Maksiat

https://t.me/MutiaraFaedah

Dalam hadits disebutkan bahwa pada bulan ramadhan setan-setan dibelenggu. Lantas kenapa rasa malas ibadah dan beragam kemaksiatan masih terjadi?

Ya.. Setan-setan memang dibelenggu saat ramadhan, inilah kenyataannya dan ini pulalah yang jadi keyakinan setiap mukmin. Lantas bagaimana dengan maksiat yang masih terus terjadi??
Jawabnya, karena sumber kemaksiatan tidak hanya berasal dari setan kalangan Jin.

Bahkan kemaksiatan yang terjadi maupun rasa malas ibadah juga berasal dari diri sendiri dan setan dari kalangan manusia yang mengajak untuk menyeleweng dari jalur ketaatan. Oleh sebab itu Nabi Muhammad ﷺ dalam khutbah hajah-nya yang terkenal beliau berkata,

وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا

“Kita berlindung pada Allah dari kejelekan jiwa-jiwa kita.”

Ini menunjukkan secara jelas bahwa ada jenis kejelekan yang berpangkal dari dalam diri (jiwa), oleh karenanya Rasulullah ﷺ memohon perlindungan darinya. Pada ayat-Nya yang mulia Allah ta’ala berfirman menghikayatkan ucapan Nabi Yusuf ‘alaihissalam,

إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي ۚ إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَّحِيمٌ

“Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Rabb-ku.”
(QS. Yusuf : 53)

Adapun hadits,

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ ؛ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ،وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ

“Apabila ramadhan tiba; maka seluruh pintu surga dibuka dan seluruh pintu neraka ditutup. Setan-setan dibelenggu.”
(HR. Al-Bukhari (1898) dan Muslim (1079))

Maka telah berkata Asy-Syaikh Abdul Aziiz Aalu asy-Syaikh hafizhahullah menjelaskan maknanya,

وفي بعض الروايات تقييد التصفيد والغل بمردة الشياطين ؛ فاختلفت أنظار العلماء في شرحه وبيانه

فمنهم من قال: إن التصفيد خاص بمردة الشياطين دون غيرهم تقليلا للشر في هذا الشهر

وقال بعضهم: إن هذا الفضل إنما يحصل للصائمين الصوم الذي حوفظ على شروطه ، وروعيت آدابه .

وقال آخرون -وهو الأقرب إلى الصواب بإذن الله-:
إن تصفيد الشياطين على حقيقته ، ولا يلزم من تصفيد جميع الشياطين أن لا يقع شر ولا معصية ؛ لأن لذلك أسبابا غير الشياطين ، كالنفوس الخبيثة والعادات القبيحة ، والشياطين الإنسية ، فالمقصود أنه وبكل حال فإن هذا الشهر فرصة لمن وفقه الله وفتح على قلبه للإقبال على طاعته ، والبعد عن معاصيه لتوفر أسباب ذلك ودواعيه

“Dalam sebagian riwayat disebutkan bahwa yang dibelenggu ialah setan-setan durhakanya. Para ulama berbeda pandangan dalam menjelaskan makna setan yang dibelenggu.”

“Sebagian memandang bahwa : Yang dibelenggu khusus setan-setan yang sangat parah kejahatannya, dalam rangka meminimalkan beragam maksiat pada bulan yang mulia ini (ramadhan).”

“Sebagian lain memandang bahwa : Yang mendapatkan keutamaan dari dibelenggunya setan hanyalah khusus bagi orang-orang yang berpuasa dengan menjaga syarat-syaratnya dan menyempurnakan adab-adabnya.”

“Dan ada pula yang mengatakan -ini yang paling mendekati kebenaran bi idznillaah- : Setan-setan benar-benar dibelenggu. Namun bukan menjadi keharusan saat seluruh setan dibelenggu maksiat dan beragam kejelekan tidak terjadi sama sekali.”

“Karena kemaksiatan dengan segala bentuknya memiliki sebab-sebab lain, yang bukan berasal dari setan kalangan jin. Seperti jiwa yang jelek, kebiasaan yang buruk, dan juga ajakan-ajakan setan dari kalangan manusia.”

“Sehingga maksud dari ini semua, bahwa bulan ramadhan bisa benar-benar menjadi momen bagi orang-orang yang Allah beri taufiq dan bukakan hatinya untuk taat serta menjauh dari maksiat; agar kian sempurna sebab-sebab dan jalan-jalan yang menyampaikan ke arah itu.”
(Majalah Al-Buhuts Al-Islamiyah, Edisi 61 – hlm. 8)

— Arsip Tulisan Lama
— Hari Ahadi

www.nasehatetam.net

Editor : Admin Asy-Syamil.com