FOTO : Bocah berusia 5 tahun yang area keningnya terbeset tali layangan [ ist ].
Hamzah – RADARKALBAR.COM
MEMPAWAH – Harapan sepasang orang tua untuk membawa keceriaan kepada anak mereka berubah menjadi petaka di tengah perjalanan.
Pasalnya, seorang bocah laki-laki berusia 5 tahun harus menahan rasa sakit setelah wajahnya tersayat tali layangan saat melintas di Jembatan Kuala Mempawah, Minggu (3/8/2025) sore.
Kejadian memilukan itu dialami oleh keluarga kecil asal Desa Pasir Panjang, Mempawah.
Sang ibu, Masita, menceritakan dirinya bersama suami dan anaknya tengah dalam perjalanan menuju tempat hiburan anak di Kota Mempawah.
Namun, saat melintasi jembatan, kendaraan mereka mendadak berhenti karena suaminya dikejutkan oleh tali layangan yang melintang di jalan.
“Suami saya mengerem mendadak, lalu saya dengar anak saya menjerit keras. Ternyata wajahnya terkena tali layangan. Sayatan dari tali itu mengenai bagian kening sampai pipinya. Luka yang cukup dalam, darah langsung mengucur,” ungkap Masita dengan suara bergetar.
Anak mereka yang duduk di pangkuan sang ayah tak bisa menahan tangis akibat luka tersebut. Perjalanan yang semula diniatkan sebagai hari bahagia pun berubah total.
Mereka terpaksa membatalkan rencana dan langsung kembali ke rumah untuk memberikan pertolongan pertama sebelum menuju fasilitas kesehatan.
“Kami hanya ingin menyenangkan hati anak kami. Tapi lihat sekarang, justru dia yang paling menderita. Ini bukan kejadian sepele, karena bisa saja nyawa yang menjadi taruhan,” ujarnya lirih.
Menurutnya, insiden akibat tali layangan bukanlah hal baru. Sudah banyak korban berjatuhan, mulai dari luka ringan hingga berujung kematian.
Dia pun meminta agar pihak berwenang menindak tegas pemain layangan yang lalai dan membahayakan orang lain.
“Kami sudah laporkan ini ke Polsek Mempawah Timur. Kami ingin keadilan, dan para pemain layangan yang sembrono itu seharusnya dikenai sanksi hukum,” tegasnya.
Kapolsek Mempawah Timur, Iptu Imran, membenarkan adanya laporan tersebut.
Imran menyatakan korban sempat datang ke kantor polisi dalam kondisi terluka.
“Benar, sore tadi kami menerima laporan dari keluarga korban. Karena kondisi anak masih berdarah, kami sarankan untuk segera melakukan pengobatan terlebih dahulu sebelum kembali untuk memberikan keterangan,” jelas Iptu Imran saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Ia menegaskan pihaknya telah berulang kali menggmbau masyarakat agar tidak bermain layangan di kawasan padat penduduk maupun jalur lalu lintas.
Imran juga mengingatkan pentingnya memperhatikan arah angin agar tali tidak membahayakan pengguna jalan.
“Untuk kawasan Pelabuhan Kuala Mempawah, saat ini sudah tidak ada aktivitas bermain layangan. Tapi jika masih ditemukan yang membandel, kami akan tertibkan bersama Satpol PP,” tegasnya.
Insiden ini kembali menjadi peringatan keras tentang bahaya tersembunyi dari permainan tradisional yang tak terkendali.
Tali layangan bukan hanya mengancam keselamatan, tapi juga bisa menghancurkan momen kebahagiaan menjadi duka mendalam. [ red ]
Editor : Andika
Publisher : admin radarkalbar.com