FOTO : Dr. Rosadi Jamani (ist)
Oleh : Ketua Satupena Kalimantan Barat, Dr. Rosadi Jamani
JELANG pencoblosan 14 Februari 2024, isu Pilpres mulai mengerucut. Satu putaran dan bergabungnya 01 dan 03. Kubu 02 semakin fokus untuk menuntaskan pertarungan cukup satu putaran.
Sementara kubu 01 dan 03 mulai ada pembicaraan gabung dan yakin Pilpres dua putaran. Seru dan semakin panas saja.
Kubu 02, Prabowo Gibran selalu memenangkan survei dalam negeri. Kalau ada survei elekta 02 berada di bawah, lembaga survei itu pasti dianggap aneh. Sudahlah, kalau bicara survei, 02 pemenangnya.
Dengan hasil inilah membuat pendukung 02 yakin Pilpres 2024 dimenangkan Prabowo – Gibran. Survei selalu di puncak klasemen, sekarang tinggal fokus menang satu putaran.
Bagian ini yang sepertinya berat bagi 02. Sebab, lembaga survei juga memperlihatkan hasil, tak ada paslon menang satu putaran. Tapi, 02 tetap yakin menang ronde pertama.
Lalu, apa isu untuk bisa menang satu putaran. Uang negara 17 triliun. Mereka meyakinkan ke pemilih, agar uang negara tidak banyak habis, menangkan 02, cukup satu putaran.
Bila perlu kata Fahri Hamzah, para pemimpin parpol aklamasi dukung 02. Cukup satu putaran, uang negara bisa dihemat. Lagian pula, 02 itu pasangan yang bisa menyatukan. Tidak ada ruginya, justru bisa semakin memperkuat Indonesia. Program Jokowi tetap jalan. Tidak ada yang terhenti bila 02 menang.
“Mari kita menangkan Prabowo Gibran satu putaran!” teriak pendukung 02. Udah cocok belum jadi buzzer 02 ni, hehehe.
Kubu 02 sudah merasa di atas angin. Hanya menunggu waktu mereka akan menikmati kemenangan. Tapi, tunggu dulu, sejauh ini belum ada menang dan kalah. Klaim kemenangan siapa pun bisa. Kubu 01, Anies Baswedan – Muhaikin Iskandar dan 03, Ganjar – Mahfud bukan tunggul.
Mereka juga merasa yakin menang. Kalau merasa kalah, tentu mereka tidak bergerak. Sejauh ini, tim sukses kedua kubu itu masih gencar di medan laga baik darat dan udara.
Cuma, kedua kubu itu terlalu jauh elektanya bila dibandingkan 02. Mau menyamakan kedudukan saja sepertinya sangat berat. Apalagi menyalip di tikungan terakhir.
Nah, ternyata kedua kubu mulai realistis. Secara diam-diam kedua kubu mulai tercium ada pembicaraan akan bersatu.
Sudirman Said dari 01 heboh mulai menjalin komunikasi dengan 03. Jalinan komunikasi ini tercium oleh internal sendiri, Nasdem. Partai besutan Surya Paloh ini rupanya tidak senang.
Lalu, keduanya perang opini di media. Publik menyimpulkan, kubu 01 mulai retak. Apakah retak benaran atau hanya gimmick, tak tahulah.
Jalinan komunikasi ini rupanya dibenarkan elit PDIP, Arya Bima. Artinya, memang ada komunikasi 01 dan 03. Tanda-tanda bersatu ni. Asyik ni lihat PDIP dan PKS bersatu, hehehe.
“Putaran kedua saling dinamis, masih sangat dinamis. Saya kira untuk melihat putaran kedua, itu yang kami yakini dengan 1. Karena 2 terlalu yakin satu putaran. Kami dengan 1 tidak yakin satu putaran, pasti dua putaran,” jelas Aria Bima di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, Senin (1/1/2024).
Gitu wak, jadi 01 dan 03 yakin Pilpres dua putaran. Makanya, mereka mulai berkomunikasi agar bisa bersatu di putaran kedua. Kalau bersatu, ngeri-ngeri sedap ni, 02 bisa gemetar, qiqiqiq.. Saya ingin menunggu momen PDIP dan PKS satu kolam, seperti apa ya. Seru…!
Kubu 02 terus berjuang agar Pilpres satu putaran. Coba tengok di media, hampir setiap hari ada deklarasi. Ada 50 kiyai hebat deklarasi dukung 02, ada ribuan petani, ada nelayan, ada komunitas ini dan itu dukung Prabowo-Gibran.
Ada saja setiap hari. Ente kira acara deklarasi itu tak pakai duit. Duit semua itu, bisa ratusan juta sampai miliaran sekali deklarasi. Kalau soal duit, 02 tak bisa dilawan, duitnya melimpah.
Makanya, bagi yang suka duit, cepat mereka pindah ke 02. Ngapain juga dukung yang tak ada kontribusinya. Kira-kira gitu omongan yang sekarang sudah berada sebarisan dengan 02.
Sementara 01 dan 03 hampir jarang terdengar deklarasi. Paling hanya jalan-jalan menyapa warga, diskusi, atau kampanye kecil-kecil sembari menunggu Prabowo dan Gibran “terpeleset” ngomong.
Sebab, hanya terpeleset ngomong saja bisa menurunkan pamor 02. Itu sebabnya 02 paling ogah diajak pidato atau debat, takut terpeleset. Bahkan, diajak debat di MNC, mereka tolak.
Kalau pun hanya kampanye kecil-kecilan, ini juga bagian dari strategi. Mereka belum mau menghamburkan anggaran di babak pertama. Sebab, pertarungan sesungguhnya di putaran kedua.
Di sinilah seluruh kekuatan dihabiskan melawan 02. Sementara 02 sendiri bisa keteteran karena energinya banyak tekuras di putaran pertama.
Kubu 01 dan 03 yakin dua putaran. Firasat saya juga demikian. Untuk mencapai 50 persen plus satu sangat berat. Karena, calonnya ada tiga. Mirip Pilkada DKI dulu. AHY di lembaga survei selalu menang, di putaran pertama malah terlempar.
Di putaran kedua, Ahok yang selalu unggul di survei, justru kalah oleh Anies. The winner is Anies Baswedan. Apakah Pilpres seperti Pilkada DKI? Ya, bisa saja. Kalau pun meleset, juga tidak masalah.
Sebulan ini, masing-masing kubu akan mengerahkan kemampuannya. Kubu 02 yakin satu putaran, sementara 01 dan 03 juga yakin Pilpres dua putaran.
Siapa pemenangnya? Kita tunggu saja wak, bentar lagi. Sabar.
#camanewak