Wabup Sanggau Pesankan Ini Saat Tutup MTQ ke-30 di Tayan Hulu

POTO : Wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot saat menutup pergelaran MTQ ke-30 tingkat Kabupaten Sanggau di Kecamatan Tayan Hulu (Ist)

Pewarta : Abin

Editor : Sery Tayan

SANGGAU – radarkalbar.com

WAKIL Bupati Sanggau Yohanes Ontot menutup pergelaran MTQ ke – 30 tingkat Kabupaten Sanggau berlangsung di Gelora Gunung Semarong, Kecamatan Tayan Hulu, pada Minggu (2/10/2022).

Meskipun dibawah guyuran hujan, tak mengurangi kemeriahan dan kesemarakan rangkaian malam penutupan tersebut.

Hadir saat itu, jajaran forkompimda Sanggau, Ketua LPTQ H. Burhanuddin, Anggota DPRD Sanggau Yuvenalis Krismono dan Supriadi serta Kepala Kemenag Sanggau H Anuar Ahmad.

Penutupan MTQ ke-30 ini ditandai dengan memukul gong sebanyak lima kali, oleh wakil Bupati Sanggau Yohanes Ontot.

Wakil Bupati Yohanes Ontot berpesan kepada seluruh peserta MTQ ke-30 untuk tidak berhenti mempelajari Alquran seiring ditutupnya MTQ ini.

“Pesan saya tidak hanya saat menghadapi MTQ, tapi belajar dan belajarlah karena fasiltas dan sumber daya kita saya rasa cukup untuk masing-masing kecamatan berlatih. Saya minta para Ketua LPTQ Kecamatan untuk melatih betul anak-anak kita yang berpotensi mengikuti MTQ baik tingkat Kabupaten, Provinsi, maupun Nasional,” pesannya.

Menurut Ontot, tujuan dilaksanakannya MTQ adalah pertama agar semua dapat meningkatkan kesadaran umat. Utamanya untuk meningkatkan hubungan manusia dengan Tuhan sang pencipta. Kemudian hubungan manusia dengan sesama serta alam semesta. Kedua, MTQ bertujuan meningkatkan pengetahuan dan kemapuan kita membaca seni baca Alquran serta kesenian Alquran lainnya. Ketiga, mencari qori-qori’ah, hafidz-hafidzah, serta Khatath dalam menghadapi MTQ ke-30 tingkat Provinsi Kalbar di Kabupaten Ketapang.

Sementara, Ketua Umum MTQ ke-30 tingkat Kabupaten Sanggau di Tayan Hulu, Inosensius Nono menyampaikan, pelaksanaan MTQ merupakan wahana memacu pengembangan tilawah, hafalan, serta pendalaman isi Alquran.

“Upaya yang dilakukan tidak boleh berhenti sampai disini seiring ditutupnya MTQ. Kegiatan yang bersifat kolosan dan syariat dengan siar islam akan menjadi sia-sia dan percuma saja apabila tidak meninggalkan bekas di tengah masyarakat sehingga kita boleh menjadikan MTQ ini sebagai momentum memperkuat iman kita dan memperkuat rasa persaudaraan kita antar umat beragama sebagai pondasi untuk generasi kita yang akan datang,” pungkasnya.