Rusuh Supporter di Stadion Kanjuruhan, Kapolda Jatim : Penembakan Gas Air Mata Sesuai Prosedur

POTO : saaat rusuh di Stadion Kanjuruhan, Malang (Ist)
Pewarta/sumber : Tim liputan/hm

MALANG – radarkalbar. com

KAPOLDA Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta menegaskan penembakan gas air mata saat rusuh supporter pasca laga Arema FC kontra Persebaya sudah sesuai dengan prosedur.
Langkah ini, sebagai upaya untuk menghalau serangan oknum supporter yang merangsek turun ke lapangan dan berbuat anarkis.
“Para suporter berlarian ke salah satu titik di pintu 12 Stadion Kanjuruhan. Saat terjadi penumpukan itulah, banyak yang mengalami sesak napas,” ungkapnya dalam konferensi pers di Mapolres Malang, Minggu (2/10/2022) pagi seperti dilansir harianmalang.com.
Namun, Nico memastikan dari sekitar 42.288 memenuhi tribune, tidak semuanya turun ke dalam lapangan.
“Hanya sebagian yang turun ke lapangan, sekitar 3.000 suporter,” katanya.
Dikatakan, seandainya supporter mematuhi aturan, peristiwa ini tidak akan terjadi.

“Semoga tidak terjadi lagi peristiwa semacam ini,” ujarnya.

Menurut Nico, peristiwa itu terjadi bermula saat supporter Aremania merangsek turun ke lapangan dengan cara meloncati pagar karena tidak terima atas kekalahan Arema FC dari Persebaya.
“Mereka turun untuk tujuan mencari pemain dan pihak manajemen, kenapa bisa kalah,” katanya.
Jajaran keamanan pun berupaya menghalau suporter tersebut, tetapi gelombang supporter yang turun ke lapangan semakin banyak.
“Terpaksa jajaran keamanan menembakkan gas air mata,” tuturnya.
Sementara, salah satu saksi mata saat insiden itu terjadi, Dwi, menduga banyaknya korban yang berjatuhan akibat tembakan gas air mata sehingga banyak suporter mengalami sesak napas.
“Selain itu, saya lihat ada banyak orang terinjak-injak, saat supporter berlarian akibat tembakan gas air mata,”ujarnya, saat ditemui di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam.