POTO : Supporter Arema FC memasuki lapangan setelah tim yang didukungnya kalah dari Persebaya. (tangkapan layar video)
Pewarta/sumber : Tim liputan/siberindo.co
JAKARTA – radarkalbar. com
ANGGOTA DPR RI Habiburokhman menyesalkan penyelenggara Liga Indonesia terindikasi mengabaikan rekomendasi kepolisian untuk mengubah jadwal pertandingan di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
“Polri sudah berupaya maksimal mengingatkan potensi kerusuhan dengan merekomendasikan perubahan jadwal. Di sisi lain, Polri tidak bisa memaksakan perubahan jadwal kepada pihak liga,” kata Habiburokhman dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Akibat tetap digelarnya pertandingan antara Arema FC dan Persebaya di Stadion Kanjuruhan tersebut, 129 suporter meninggal.
“Saat kericuhan terjadi juga rumit. Di satu sisi, aparat harus melindungi para pemain Arema dan Persebaya yang bisa jadi nyawanya terancam. Di sisi lain, tidaklah mudah untuk mengendalikan massa yang berjumlah amat banyak,” tambahnya.
Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, bermula saat ribuan pendukung Aremania merangsek masuk ke area lapangan setelah Arema FC kalah dari Persebaya dengan skor 3-2.
Kemudian, para pemain dan ofisial Persebaya langsung meninggalkan Stadion Kanjuruhan dengan menggunakan empat mobil barakuda.
Kerusuhan semakin membesar stelah sejumlah flare dilemparkan, termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari Polri dan TNI berusaha menghalau.