Satu Lagi Tersangka Pembangunan Terminal Bunut Hilir Ditahan Penyidik Kejari Kapuas Hulu

POTO : Tim Tabur Kejari Kapuas Hulu saat mengamankan tersangka DI (kiri)

KAPUAS HULU – radarkalbar.com

SELALU mangkir panggilan penyidik khusus Kejaksaan Negeri (Kejari) Kapuas Hulu, akhirnya seorang pria berinisial DI, terlibat dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi pada pembangunan terminal Bunut Hilir, tahun anggaran (TA) 2018 APBD Kabupaten Kapuas Hulu berhasil ditahan, pada Sabtu (2/4/2022).

Tersangka D diamankan tim Tangkap Buron (Tabur) Kejari Kapuas Hulu dibantu Tim Tabur Kejati Kalbar diback-up Polres Kapuas Hulu.

“Terhadap DI ini telah dilakukan pemanggilan secara patut sebagai tersangka. Tapi tidak pernah diindahkan. Bahkan saat keberadaannya diketahui tim Tabur Kejari Kapuas Hulu, tersangka masih tidak kooperatif. Dan bahkan berupaya melarikan diri, sehingga perlu dilakukan penangkapan terhadap tersangka,”ungkap Kasi Intelijen Kejari Kapuas Hulu, Adi Rahmanto.

Menurutnya, tersangka DI ditangkap saat berada berada di Kedamin, Kelurahan Kedamin, Kecamatan Putussibau Selatan.

Hilir tahun anggaran 2018 yakni berinisial DI 37 tahun, pada hari ini, Sabtu 2 April 2022.

“Adapun sebelumnya terhadap DI telah dilakukan pemanggilan secara patut sebagai tersangka namun tidak pernah diindahkan, bahkan pada saat keberadaannya telah diketahui oleh tim Tabur Kejari Kapuas Hulu, tersangka masih tidak kooperatif dan berupaya melarikan diri sehingga perlu dilakukan penangkapan terhadap tersangka,” papar Kasi Intelijen Kejari Kapuas Hulu, Adi Rahmanto.

Tersangka DI ditangkap saat berada di kediamannya sekitar pukul 16.00 WIB di Kelurahan Kedamin, Kecamatan Putussibau Selatan.

Tersangka DI disangkakan oleh Jaksa Penyidik Kejari Kapuas Hulu melanggar pasal 2 dan pasal 3 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Tindak Pidana Korupsi.

Dijelaskan, DI bersama S (yang sudah terlebih dahulu dihadapkan ke persidangan) merupakan pelaksana lapangan pada pembangunan atau penimbunan terminal Bunut Hilir TA 2018. Sehingga dirinya yang turut serta akan dimintai pertanggungjawabannya didepan persidangan, karena pada prakteknya di lapangan perbuatan yang telah dilakukan oleh D menyebabkan negara mengalami kerugian sebesar Rp. 316.742.294,68.

“Tersangka DI akan diserahkan kepada Tim Penyidik Tindak Pidana Khusus Kejari Kapuas Hulu untuk dilakukan penahanan di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas II B Putussibau, sebelum dipindahkan ke Rutan Pontianak untuk menyusul tersangka lainnya, masing-masing terdakwa S, LS dan G yang saat ini telah menghadapi persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor Pontianak,” pungkasnya.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Pewarta : Tim liputan