FOTO : Kondisi lahan yang terbakar di dekat akses Jembatan Kapuas Tayan [ ist ]
SerY TayaN – RADARKALBAR.COM
SANGGAU – Di bawah langit sore, pada Jumat (1/8/2025) yang baru saja terbebas dari asap, Kepala Desa Pedalaman, Kecamatan Tayan Hilir, Kabupaten Sanggau, Kalbar, Sunarto berdiri mematung.
Matanya menatap lahan yang gosong terbakar, yang hanya menyisakan beberapa meter dari Jembatan Kapuas Tayan, yang merupakan objek nasional.
“Tanpa kalian, mungkin hari ini kami hanya bisa melihat puing. Tapi kalian datang. Kalian melawan api demi kami.”
Itulah ucapan yang seakan dilontarkan Sunarto kepada seratusan personel gabungan yang telah berjibaku memadamkan kebakaran lahan di sekitar akses Jembatan Kapuas Tayan tersebut.
Sebelumnya, api yang mengamuk tak jauh dari jalur penghubung vital itu nyaris tak terkendali, hingga berbagai pihak turun langsung ke lapangan, berpacu dengan waktu dan alam.
Ini kebakaran susulan, sejumlah pihak menerjunkan tim yang diantaranya UPT KPH sebanyak 17 personel, LPADK Binsika 14 personel, PPAT Pulau Tayan 14 personel, UPK Balai Batang Tarang 11 personel, Polsek Tayan Hilir 20 personel, Koramil 15 personel, UPK Tayan Hulu 15 personel, BPBD Sanggau 8 personel, relawan Desa Pedalaman 8 orang, Petugas Kecamatan Tayan Hilir 5 personel, Manggala Agni serta sejumlah unsur lain nya.
Kemudian dukungan dari korporasi yakni PT ANTAM Tbk UBPB Kalbar dan PT ICA.
Tampak juga Plt Camat Tayan Hilir, Ayus, Danramil 1204/07 Tayan Hilir, Kapten Inf Oktavia Andri, Wakapolsek Tayan Hilir, Iptu Dadang Sudarno serta pihak lainnya.
Sejumlah unsur ini datang dari berbagai penjuru, mengenakan seragam berbeda, tapi satu tujuan menyelamatkan akses Jembatan Kapuas Tayan dan agar kebakaran tersebut tidak menjalar lebih luas.
Tak pelak, berjam-jam mereka menyusuri semak, menggenggam selang, menembus asap, dan menyemprotkan harapan ke kobaran api yang menggila.
“Saya menyaksikan dengan mata kepala sendiri, bagaimana mereka menolak mundur, meski panas menyengat, meski napas sesak oleh asap. Mereka bukan sekadar tim pemadam. Mereka adalah perisai bagi akses Jembatan Kapuas Tayan ini,” tutur Sunarto, suaranya tercekat.
Api berhasil dikendalikan sebelum menjalar lebih luas. Namun perjuangan itu tidak mudah. Beberapa relawan bahkan mengalami kelelahan berat akibat paparan asap dan dehidrasi. Tapi tak satu pun dari mereka meninggalkan garis api.
Kini pemadaman memasuki tahap pendinginan. Asap tipis masih mengepul, tapi ancaman besar telah berlalu.
Sunarto memastikan pihak desa bersama kecamatan dan instansi terkait akan memperketat pengawasan serta edukasi kepada warga tentang bahaya membakar lahan.
“Ini bukan sekadar bencana alam. Ini ujian bagi kita semua. Dan saya bersyukur, saat ujian itu datang, kalian hadir. Saya, dan seluruh warga Desa Pedalaman, berutang budi. Kami tidak akan melupakan ini,” ucap pria yang akrab disapa Mas Kades ini.
Dalam diam, lahan yang hangus menjadi saksi tentang keberanian yang tak pernah ditayangkan di televisi, tentang perjuangan yang tak dicetak di buku sejarah.
Tapi di hati warga Desa Pedalaman dan Kecamatan Tayan Hilir, mereka semua akan selalu dikenang, sebagai para penakluk api. [ red ].
Editor : SerY TayaN
Publisher : admin radarkalbar.com